Khawatir, Khawatir, Khawatir

Ibu hidup di dalam dunia yang penuh ketakutan. Dunia penuh api, banjir, jalan sepi, orang jahat, sopir gila, rem blong, kereta api tergelincir dan kapal terbang jatuh. Ibu hanya memperlihatkan perasaannya pada sekitar jam tiga pagi.

Ibu tidak memiliki pertanda. Ibu telah terlalu sering melewati semua kemungkinan, baik maupun buruk. Apapun yang terjadi padamu ibu telah terlatih.

Ibu yang membuka tas anak lelakinya akan menemukan kaos kaki, vitamin C, potongan artikel cara merawat kaki dan sekotak benang gigi yang menumpuk di antara peralatan mendaki gunungnya.

Ibu punya kecenderungan untuk khawatir. Setiap saat. Terima kasih, karena tidak menunjukkan kekhawatiranmu secara berlebihan.

Kita selalu berkata, "Ibu, tak usah dipikirkan." Tetapi ternyata beliaulah yang mendapati kau belum mengemasi dokumen untuk besok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGELS

MENARA DOA KOTA KLATEN

IHKLAS