PERASAAN SEORANG IBU

Kasih ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan  tak berakhir.
Kasih ibu selalu berputar dan senantiasa meluas, menyentuh setiap orang yang ditemuinya.
Melingkupinya seperti kabut pagi, menghangatkannya sepertimentari siang, dan menyelimutinya seperti bintang malam. 
Kasih ibu itu seperti lingkaran, tak berawal  dan tak berakhir.


George sayang,
 Waktu aku, abangmu dan anjing kecilmu mengantarmu ke sekolah hari ini, kau tahu bagaimana perasaankku?
Kau begitu bergembira, kau  memasukkan dan mengeluarkan spidol  dan gunting dari dalam ranselmu peluhaan kali.
Aku benar-benar akan merindukan pagi yang sama saat  kita  melambai kepada kedua kakakmu yang berangkat sekolah. Aku  kemudian minum kopi sambil  baca koran, memberimu komik untuk diwarnai  sembari kau menonton Sasame Street.
Karena kau anak bungsu, aku sudah mengeti beberapa hal saat kau  lahir. Aku sudah tau bahwa masa bayi yang tampaknya tanpa akhir itu akan berlalu secepat kilat. Aku berkedip, dan kakak-kakakmu sudah pergi bersekolah, sama bersemangatnya seperti kau  pagi ini.
Aku termasuk yang beruntung, aku dapat memilih  hendak bekerja atau tidak. Saat kau tiba, ganjaran berkilau dari kemjuan karir dan penghasilan ganda telah kehilangan kilapnya. Berbasahan dikubangan bersamamu yang mengenakan sepatu bot merah menyala atau membaca  ulang  buku kesukaanmu "sekali lagi saja", Kodok dan Katak Bersahabat, terasa lebih bermakna.
Kau tidak mengikuti playgroup dan aku juga bukan Maria Montessori. Aku  harap hal ini tidak menghambatmu. Kau belajar soal  angkadengan  membantuku  menghitung minuman kaleng yangkita kembalikan ke  toko. (Kau biasanya bisa merayuku untuk membolehkan membeli jajanan dengan uang yang kita peroleh)
Aku tidak tahu  metode Palmer, tapi kau  bisa  menulis namamu dengan baik di trotoar dengan kapur, semuanya huruf besar sudah tampak seperti orang penting.Dan entah bagaimana  kau menangkap nuansa bahasa. Baru saja kemarin kau bertanya,mengapa aku memanggilmu "Manis" waktu kita membaca cerita dan "Sobat" waktu kau membantu pekerjaan rumah. Penjelasanku tentang perbedaan antara waktu manja dan waktu bersama-sama tampaknya memuaskanmu.
Aku harus mengakui bahwa bagiku, bayangan diriku saat kau bersekolah mulai terbentuk. Terbayang aku menyusun kembali album foto dan memulai menulis novel yang sudah lama ingin kutulis. Pada saat musim panas akan berakhir dan pertengkaran makin sering terjadi antara kau dan saudara-saudaramu, aku makin ingin tiba pada hari sekolah lagi.
Lalu hari ini, aku mengantarmu menaiki bukit tinggi ke ruang kelasmu yang bergambar presiden di satu dinding dan gambar Bambi di dinding seberangnya. Kau langsung menemukan pengait jaket dibawah label namamu, dan kau memberiku salah satu pelukan ciri khasmu yang bersemangat  dan terlalu erat.Saat ini kau lebih siap untuk melepaskan pelukan daripada diriku.
Mungkin suatu hari kau akan menemani seorang anak TK dengan matamu sendiri yang terpisah lebar dan seringai mendadak pada hari pertama sekolah. Waktu kau berbalik di pintu dan melambaikan tangan, dia akan terlalu asyik mengobrol dengan teman baru  sehingga tidak sempat melihatmu. Dan saat kau tersenyum, kau akan merasakan sesuatu yang hangat dipipimu...

Saat itulah, kau akan tahu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGELS

Peribahasa Nias

MENARA DOA KOTA KLATEN