KESETIAN CIKO

Di suatu pagi yang cerah, Yoki berjalan-jalan sambal menghirup udara segar. Ketika ia sampai di tepi sungai, hatinya merasa iba melihat seekor anak anjing yang kurus dan kedinginan. Maka segeralah ia membawa anjing kecil itu pulang ke rumahnya. Disana Yoki memberinya makan dan menyelimuti dengan kain kering yang hangat. Yoki memberinya nama Ciko. Bola mata ciko yang bening menatap Yoki. Seakan ia ingin mengucapkan terima kasih.

Waktu terus berlalu. Ciko tumbuh menjadi anjing yang tegap dan lincah. Ciko menjadi teman setia bagi Yoki. Ia selalu mengikuti kemanapun Yoki pergi. Bulu Ciko yang coklat Nampak berkilat ditimpa sinar matahari saat ia menyosong Yoki pulang sekolah. Yoki merasa bahagia mempunyai seekor anjing yang bias menjadi sahabatnya.

Suatu hati, Yoki bermain-main di tepi hutan yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Ketika ia sedang asyik bermain, seekor ular cobra mendekatinya. Mulut ular itu mendesis sambal menjulurkan lidahnya yang bercabang. Untunglah mata Ciko yang tajam melihat bahaya yang daang mengancam. Ular cobra itu makin dekat dan siap menyerang. Kepalanya terangkat keatas dan leher ular itu mengembang seperti sendo. Maka sambal menggeram, melompatlah Ciko ke arah ular itu untuk menyelamatkan tuannya.

Yoki terkejut dan menoleh ke belakang. Ia melihat Ciko yang begitu gagah menerkam ular yang sedang marah itu. Maka terjadilah pergumulan seru antara dua binatang itu. Sementara itu sang ular melilitkan tubuhnya ke badan Ciko sambal berusaha melepaskan gigitan. Yoki segera mengambil batang kayu yang kuat. Namun ia masih menunggu kesempatan yang baik karena takut pukulannya salah sasaran.

Leher ular itu terluka parah oleh gigitan Ciko. Tetapi ia sempat menancapkan taringnya yang berbisa ke tubuh Ciko. Ciko mengerang kesakitan dan melepaskan gigitannya. Pada saat itulah Yoki mengayunkan batang kayu ke kepala ular itu sekuat tenaga. Tamatlah riwayat ular cobra itu. Pada saat yang sama Ciko sedang berjuang melawan maut akibat gigitan ular tersebut membiru dan racun mulsi menyebar ke bagian tubuh yang lain. Melihat hal itu Yoki segera mengangkat tubuh Ciko dan membawanaya pulang. Tubuh Ciko makin lama makin pucat dan lemas. Yoki memandangi Ciko dengan berlinagng air maa. Sorot mata Ciko makin lama makin redup. Akhirnya Ciko menghembuskan napasnya yang terakhir.

Hati Yoki hancur luluh melihat anjing kesayanganya tergeletak tak bernyawa. Dipeluknya tubuh Ciko erat-erat. Ia mengis tersedu-sedu meraapi kepergian sahabatnya. Awan tebal menutupi langit, seolah-olah ikut berduka atas kepergian Ciko. Ciko tahu bahwa Yoki amat menyayanginya. Dan ia pun rela mengorbankan nyawanya untuk sahabatnya tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGELS

MENARA DOA KOTA KLATEN

IHKLAS