AYAH

 Dulu, sewaktu kita masih anak kecil, ayah adalah orangtua yang keras. Yang terkadang tidak banyak bicara seperti layaknya ibu kepada anaknya.

Ayah yang aku tahu, adalah ayah yang diam

Ayah yang protektif kepada anak gadisnya.

Ayah yang selalu mencari anak gadisnya, ketika anak itu pergi dari rumah.

Mencari tanpa lelah,

Terkadang, aku dulu malu untuk bilang ini ayahku

Ayah yang hanya punya sepeda,untuk mengantar aku kemanapun aku mau pergi.

Suatu kesalahan yang aku perbuat, dia marah, dia mengatur aku untuk tidak berteman dengan orang - orang yang menurut dia "kurang". 

Aku tidak tahu alasanya melarangnya, dan aku tidak pernah bertanya.

Semenjak aku lulus SMK, ayah tidak banyak mengaturku lagi.

Tidak protektif lagi.

Dia hanya melihat keputusan apa yang akan aku ambil, pergi kemana aku, apa yang aku lakukan. 

Ayah tidak pernah bertanya kepadaku, dia hanya melihat dan melihat 

Ketika aku akan menikah, dia hanya melihat dan tersenyum 

Seakan-akan dia tahu kalau ini yang terbaik, dan ayah percaya.


Kehidupan didalam pernikahan pun, ayah tak pernah ikut campur sedikit pun, bahkan soal mengurus anak dia tidak pernah ikut campur, seolah-olah ayah tahu dimana batasannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dianggap orang basa basi,tapi aku bahagia ketika ayah bertanya kepadaku, walau sekadar "Bagaimana kabarmu?" "Sudah makan belum?"

Karena dulu dia tidak pernah bertanya soal itu.

Hal terindah adalah ketika ayah mengucapkan "Selamat Ulang Tahun dan Doa Terbaik darinya untukku" 

28 Tahun aku mengenalnya

28 Tahun dia menjadi ayahku

Dan akan selalu dan selamanya menjadi ayahku yang terbaik

I MISS YOU, DAD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGELS

Peribahasa Nias

MENARA DOA KOTA KLATEN