7 Alasan kesetiaan wanita dalam cintanya

Bak langit dan bumi, pria cenderung lebih cepat emosi, marah, atau pergi meninggalkan orang yang dia cintai saat diketahui kalau dia disakiti atau dikhianati. Akhirnya seseorang mengingatkan beberapa hal berikut ini yang bisa sedikit menjawab misteri kesetiaan wanita.
Ada 7 hal yang disampaikan, yaitu :
1. Karena Allah kita adalah kasih
"Kita telah mengenal dan telah percaya
akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap
berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam
dia." (I Yoh. 4 : 16)
Ternyata para wanita, terlebih wanita kristen, sengat menghargai
keberadaan Allah dalam hidupnya. Dia tahu benar bahwa teladan kasih dari
Allah yang telah dia rasakan terlebih dahulu merupakan hal luar biasa
yang ingin terus dia jaga. Karena dengan dengan berada dalam kasih
(kepada siapapun terlebih pada Allah dan pasangannya), maka dia juga
berada dalam Allah dan Allah dalam dia.
2. Karena ada hukum Tabur-Tuai
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan
diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan
menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Gal. 6 : 7 - 8)
Kalau yang satu ini sebenarnya adalah langkah pencegahan. Rata-rata
setiap wanita memiliki mekanisme pertahanan yang amat lemah, maka dia
sendiri akan berusaha mencegah agar tidak sampai disakiti. Motivasi ini
pun ditambah dengan kata-kata "Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan", menjadikan
wanita tidak melakukan hal-hal yang tidak disenangi Allah. Ketakutan
akan pembalasan dari Allah juga membentengi keinginannya untuk membalas
setiap tindakan orang yang menyakitinya.
3. Karena ingin diperlakukan baik sebagai balasan dari tindakannya
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat. 7 :12)
Ingat ilustrasi Anjing yang masuk ke rumah penuh cermin ? Nah, keinginan
wanita untuk mendapatkan feedback positif dari orang, cenderung lebih
besar dibanding pria. Hal ini bisa terlihat juga dalam hal penjualan
produk, banyak perusahaan menempatkan tenaga wanita untuk menjual produk
karena ingin laku alias mendapatkan hasil postif. Wanita memang punya
nilai lebih dalam bertingkah laku baik untuk mendapatkan balasan baik.
Sementara pria banyak yang terlalu serius, keras, dan tegang. Kita bisa
membayangkan respon balik untuk sikap seperti itu. Dalam kesetiaanya,
wanita mengharapkan pasangannya sadar bahwa dia masih diperlakukan baik,
sehingga akan berubah jadi baik juga, walaupun sebellumnya telah
menyakiti si wanita ini.
4. Karena Tuhan memberi kasih di hati kita.
"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia." (I Yoh. 3 : 1)
5. Karena Tuhan yang memerintahkan demikian
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang
pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat. 22 : 37 -
40)
6. Karena manusia pada dasarnya tidak sempurna
"Karena sekarang kita melihat dalam
cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat
muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna,
tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri
dikenal." (I Kor. 13 : 12)
Kesadaran bahwa dirinya juga adalah manusia yang tidak sempurna, membuat
wanita amat mudah memaafkan. Kesadaran ini juga berlaku pada pria,
namun faktor ego membuat pria membentengi diri untuk memberi maaf dengan
mudah. Wanita dalam kesakithatiannya, tetap akan bisa memaafkan orang
yang telah menyakitinya, karena dia percaya bahwa dia pun masih sering
berbuat salah. Ini butuh kebesaran hati dan kedewasaan jiwa.
7. Karena tidak ada alasan untuk membalas yang jahat dengan yang jahat
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!" (Rm. 12 : 17)
Terkait dengan alasan yang ada di poin-poin sebelumnya, maka kebanyakan
wanita menahan diri untuk tidak melakukan pembalasan atas apa pun yang
dia alami, walau menyakitkan. Satu lagi yang merupakan kelebihan dari
wanita, adalah dia tidak suka menambah-nambah masalah. Bila terus saling
membalas, maka pasti tidak akan ada akhirnya.
Bagi pria, jika anda mendapati pasangan anda seperti ini, maka
bersyukurlah karena Tuhan telah memberikannya untuk anda. Tetapi ini
bukan alasan yang membenarkan atau jaminan para pria untuk menyakiti
hati para wanita. Karena di balik kesetiaannya, wanita punya Tuhan yang
membackup sikap tersebut. Pria juga harus bersyukur bahwa wanita (dengan
kesetiannya) diciptakan untuk mendampinginya. Bayangkan kalau mahluk
lain yang jadi pendamping pria, anjing misalnya, sekali disakiti maka
dia pasti akan membalas dan menyerang.
Memang ada alasan tertentu ketika pria menyakiti wanita, tetapi masih lebih banyak lagi alasan untuk menyayangi dan mengasihinya.
Memang ada alasan tertentu ketika pria menyakiti wanita, tetapi masih lebih banyak lagi alasan untuk menyayangi dan mengasihinya.
Komentar
Posting Komentar