BEE --- 1
Bee adalah gadis desa biasa,sekolah,main,pergi ke gereja, Bee juga punya cita-cita, punya keinginan untuk sekolah dimana, punya keinginan untuk menghabiskan hidup dengan pasangan dan anak-anaknya kelak, punya keinginan untuk menjadi seorang wamita yang bisa menjadi kebanggan bagi keluarga kecilnya.
Memimpikan itu semua dari SMP, seakan semua itu bisa dia capai. Oke, bee semangat untuk rajin sekolah, rajin ke gereja dan berdoa agar semua itu tercapai. Bee orangnya diam, gak suka cari ribut, baik-baik saja semua dimata bee.
Sampai semua ( mungkin ) berakhir bagi bee, disaat bee bisa dipercaya dan mengikuti suatu aktifitas, musibah datang, dan harus selesai. Bee ingin marah, ingin teriak, ingin mengutuk laki-laki itu. Perasaam campur aduk,mimpinya bahkan udah ancur. Gak ada yang bisa tau gimana perasaan bee.
Tapi dari itu semua bee bersyukur,karena bee mempunyai keluarga yang sangat mengasihi bee, kakak-kakak dan adik-adik yang sangat mengasihi bee. Walau temen-temen bee pada pergi ninggalin bee, bee gak merasa sedih.
Ada banyak pilihan yang bisa bee ambil dan bee hanya ambil satu pilihan tersebut yaitu menerimanya.
Semua anugerah terindah dari Tuhan, begitu kata bee ketika bee merasa putus asa. Walau bee gak bisa menikah dengan gaun putih, tapi bee gak apa-apa.
Bee lanjut sekolah lagi, bee punya temen lagi, bee datang lagi ke gereja, bee punya harapan baru lagi.
Bee merasa itu semua adalah ganti untuk bee yang dulu pernah hilang.
Bee dapat komunitas lagi, bee merasa kalo Tuhan itu baik.
Bee berani ambil keputusan untuk sekolah lagi, bee diterima disalah satu perguruan tinggi. Ada 3 temen bee yang setia nemenin bee. Ngasih semangat buat bee.
Ditempat ini pun gak gampang, bee ada temen tapi semua pada munafik, ada juga dosen,tapi sama aja buat bee.
Ditempat ini juga bee belajar untuk tidak mempercayai siapapun.
Memimpikan itu semua dari SMP, seakan semua itu bisa dia capai. Oke, bee semangat untuk rajin sekolah, rajin ke gereja dan berdoa agar semua itu tercapai. Bee orangnya diam, gak suka cari ribut, baik-baik saja semua dimata bee.
Sampai semua ( mungkin ) berakhir bagi bee, disaat bee bisa dipercaya dan mengikuti suatu aktifitas, musibah datang, dan harus selesai. Bee ingin marah, ingin teriak, ingin mengutuk laki-laki itu. Perasaam campur aduk,mimpinya bahkan udah ancur. Gak ada yang bisa tau gimana perasaan bee.
Tapi dari itu semua bee bersyukur,karena bee mempunyai keluarga yang sangat mengasihi bee, kakak-kakak dan adik-adik yang sangat mengasihi bee. Walau temen-temen bee pada pergi ninggalin bee, bee gak merasa sedih.
Ada banyak pilihan yang bisa bee ambil dan bee hanya ambil satu pilihan tersebut yaitu menerimanya.
Semua anugerah terindah dari Tuhan, begitu kata bee ketika bee merasa putus asa. Walau bee gak bisa menikah dengan gaun putih, tapi bee gak apa-apa.
Bee lanjut sekolah lagi, bee punya temen lagi, bee datang lagi ke gereja, bee punya harapan baru lagi.
Bee merasa itu semua adalah ganti untuk bee yang dulu pernah hilang.
Bee dapat komunitas lagi, bee merasa kalo Tuhan itu baik.
Bee berani ambil keputusan untuk sekolah lagi, bee diterima disalah satu perguruan tinggi. Ada 3 temen bee yang setia nemenin bee. Ngasih semangat buat bee.
Ditempat ini pun gak gampang, bee ada temen tapi semua pada munafik, ada juga dosen,tapi sama aja buat bee.
Ditempat ini juga bee belajar untuk tidak mempercayai siapapun.
Komentar
Posting Komentar